DPT Pilkada Tak Beres, Panwas Medan Gelar Diskusi
MEDAN, WOL – Ketua Panwas Medan Raden Deni Admiral mengatakan, penyusunan Daftar Pemilih Tetap di Medan masih menemukan banyak persoalan.
Hasil pegawasan pihaknya, masih ditemukan adanya pemilih yang sudah pindah namun masih terdaftar. Tidak hanya itu, ada juga ditemukan pemilih ganda, berstatus TNI/Polri dan penduduk yang sudah meninggal dunia.
Mencegah terjadinya pelanggaran pemilihan, Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Kota Medan menggelar Forum Diskusi Pilkada bertajuk ‘Mengawal Perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS), Mengawasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada yang Demokratis dan Bermartabat”
“Acara akan dilaksanakan, Senin (28/9) depan di Hotel Pardede Medan,” jelasnya, Jumat (25/9).
Lebih lanjut Deni memaparkan, di Kecamatan Medan Polonia, ditemukan 2 warga belum terdaftar, 60 orang ganda, telah meninggal dunia sebanyak 8 orang dan 165 orang sudah pindah domisili. Bukan cuma itu, ada juga 2 orang pemilih belum berumur 17 tahun masuk dalam DPS. Di Kecamatan Medan Perjuangan ditemukan 1.567 kesalahan data, 21 pemilih ganda, 106 telah meninggal dunia dan 593 orang sudah pindah domisili.
Selanjutnya, di Kecamatan Medan Timur, ditemukan 6 orang penduduk belum terdaftar, 1.568 kesalahan data, 15 telah meninggal, 47 orang telah pindah, 1 orang TNI/Polri dan 6 orang fiktif. Kecamatan Medan Tuntungan ditemukan 10 orang penduduk belum terdaftar, 2086 orang kesalahan data, 27 orang tercatat ganda, 85 orang telah meninggal dunia, 60 orang pindah domisili dan 1 orang berstatus TNI/Polri.
“Ini masih 4 kecamatan. Kami sedang menghimpun berbagai temuan. Temuan ini kami sampaikan ke KPU untuk perbaikan,” sambungnya.
Lebih parahnya lagi, sebut Deni, Panwas juga menemukan adanya ketidaksingkronan antara jumlah pemilih ditetapkan dalam Pleno Panitia Pemilihan Kecamatan dengan DPS yang ditetapkan KPU dan telah terpublis melalui sistem informasi daftar pemilih (Sidalih).
Untuk itulah pentingnya diskusi ini penting dilakukan, agar daftar pemilih yang akan ditetapkan nanti lebih akurat. Akurasi data akan meminimalisi manipulasi hasil perolehan suara. Sebagaimana dalam beberapa pemilihan umum (Pemilu) lalu, ditemukan adanya penggunaan hak memilih orang lain, dan dugaan penggelembungan suara.
“Diskusi ini, Panwas Medan mengundang Ketua KPU Medan dan elemen masyarakat sebagai pembicara. Ini juga bagian dari pencegahan pelanggaran. Kita berharap dengan diskusi ini, pemutakhiran daftar pemilih akan semakin tersosialisasikan ke masyarakat dan daftar pemilih dapat lebih akurat,” pungkasnya.
0 Comments