LIBURAN MEMBANTU MENGHILANGKAN STRES


Liburan adalah waktunya rileksasi, bersenang-senang, dan memanjakan diri. Bukan hanya itu, penelitian mengungkap bahwa piknik membantu tubuh meremajakan sel-sel.

Manfaat berlibur bagi kesehatan sudah banyak diungkap, antara lain menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar stres, dan membantu kita tidur lebih nyenyak. Acara liburan yang menyenangkan juga memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan jiwa.

Penelitian yang dilakukan sebuah yayasan di Inggris Nuffield Health dan biro perjalanan Kuoni menemukan, manfaat yang bisa kita dapatkan dari piknik itu bisa bertahan dua minggu setelah liburan berakhir. Bahkan, pada beberapa kasus efeknya sampai satu bulan.

Dalam sebuah survei, hampir sepertiga pekerja enggan mengambil jatah cuti tahunan mereka untuk berlibur. Padahal, mengingat manfaatnya yang besar, para pakar justru menyarankan para pekerja untuk mengambil waktu piknik sesering mungkin.

Sebuah penelitian terbaru membandingkan status kesehatan orang-orang yang melancong ke berbagai tempat, misalnya Thailand, Peru, dan Maldives, dengan orang yang menghabiskan waktu liburnya di rumah saja serta terus bekerja.

Ternyata, tekanan darah orang yang mengambil jatah cutinya untuk berlibur turun sekitar 6 persen, sementara pada kelompok yang tidak berlibur naik 2 persen pada periode yang sama. 

Sementara itu, kualitas tidur mereka yang hobi piknik naik 17 persen. Mereka juga mengalami penurunan kadar stres dan daya tahan terhadap stres meningkat. Perbedaannya sangat signifikan dibanding dengan pekerja yang di rumah saja.

Penelitian mengenai manfaat piknik juga dilakukan dengan membandingkan dua kelompok, yaitu mereka yang berlibur ke luar negeri dengan orang yang tidak liburan. Agar hasilnya lebih akurat, kedua kelompok diberi tes psikologi dan pemeriksaan indikator kesehatan, termasuk monitor jantung.

"Mayoritas orang yang sering berlibur lebih bahagia, banyak beristirahat, dan kadar stresnya berkurang. Tetapi yang lebih penting adalah manfaat itu terus berlanjut, bahkan sampai satu bulan setelah liburan," kata Christine Webber, psikoterapis, yang melakukan penelitian tersebut.

Sebaiknya kita mulai membuang pikiran yang menganggap liburan akan mengurangi produktivitas. Justru piknik secara teratur bisa dianggap sebagai cara mencegah penyakit.