RENUNGAN MALAM LSM KEBENARAN KEADILAN (2K)

                "Bagai Buah Simalakama, dimakan mati Ibu tak dimakan mati Ayah.”

   Bagai makan buah simalakama adalah seseorang yang terjebak dalam suatu keadaan yang serba salah, dimana kalau dia melakukan sesuatu pasti akan selalu menemui kesalahan. Dan Suatu situasi kondisi yang serba salah, mau ke kiri salah, ke kanan salah, maju salah, mundur pun salah

  Bagai makan buah simalakama, dimakan mati Ibu, tak dimakan mati Ayah Artinya: melakukan dua pekerjaan yang sama-sama berbahaya.

  Sibuah simalakama ini, suatu keadaan yang paling tidak mengenakkan terjadi pada seseorang. Sesuatu keadaan atau suasana dimana seseorang tidak mampu untuk membuat suatu keputusan berdasarkan akal dan pikiran karena apapun yang dikerjakan akan mendapat resiko besar sebagai akibat dari perbuatan tersebut, sementara keadaan tersebut harus dijalani.

  Sepertinya perumpamaan ini akan berlaku kepada manusia sepanjang jaman. Tetapi berlakunya perumpamaan ini sepertinya hanya kepada orang-orang yang mau perduli dengan kehidupan, atau kepada orang-orang yang mampu menggunakan otaknya sebagai peran pengambil keputusan dengan pertimbangan konsekwensi logis yang harus dihadapi.

   Seandainya kepada orang-orang yang belum mampu untuk menggunakan otaknya untuk mengambil keputusan maka perumpamaan ini kurang manjur sebagai petuah nasehat kuno.

  Sudah bertanya pada hati dan pikiran anda dan sudah bertanya pada para ahlinya, Saatnya mengambil keputusan yang cepat dan tepat, bijak menyikapi dihadapkan semuanya dengan keputusan yang berat. Kebenaran keadilan buat kita semua, tercapailah suatu Pondasi yang kuat buat manusia yang beradab dan kesatuan Indonesia. (2K)