MEDAN, WOL – Tim SAR pencarian helikopter jatuh di Danau Toba, hari ini, Selasa (13/10) menemukan seorang korban selamat sekitar pukul 13.12 WIB di perairan Onan Runggu Kabuapten Samosir sekitar 2 mil laut dari Posko Utama Tim SAR di Onan Runggu.
Korban selamat Fransiskus Subihardayan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta operator helicopter EC 130 yang hilang di Danau Toba, Minggu (11/10) dalam perjalanan ke Kuala Namu Deli Serdang.
Menurut Direktur Polisi Air Polda Sumut Komisaris Besar Tubuh Musyareh kepada Waspada Online, siang ini, korban ditemukan di sela-sela eceng gondok di pinggiran Danau Toba di Desa Onan Runggu, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Onan Runggu untuk pertolongan pertama. “Saat ini, korban dirawat di Puskesmas Onan Runggu,” katanya.
Menurut saksi mata, kondisi korban dalam keadaan lemah dan nyaris mulai membiru diduga karena kedinginan. Korban bertahan di eceng gondok yang memang banyak ditemukan di pinggiran Danau Toba.
Dengan penemuan tersebut, dipastikan bahwa heli carteran tersebut dipastikan jatuh ke Danau Toba sesuai dengan keterangan sejumlah saksi mata warga Onan Runggu dan nelayan sekitar Danau Toba, Minggu siang.
Menurut Kombes Tubuh, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat penumpang lain, termasuk pilot helikopter tipe EC-130 PK-BKA tersebut.
Heli naas tersebut hilang kontak dalam perjalanan Samosir tujuan Bandara Kuala Namu Deli Serdang, Minggu setelah mengantar keluarga Simbolon ke Desa Sihotang Samosir.
Helikopter tersebut terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematang Siantar menuju Bandara Kuala Namu Deli Serdang. Namun pesawat dengan tipe EC-130 PK-BKA yang dipiloti Hari Purwantono hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kuala Namu.
5 penumpang termasuk pilot adalah:
1. Pilot, Kapten Teguh Mulyatno, lahir di Solo 3 Juli 19690, alamat Komplek Villa Asean Pondok Cabe Tanggerang
2. Crew Enginering, Hari Purwantono lahir Bandung 3 November 1958 alamat Komplek Villa Asean Pondok Cabe Tanggerang
3. Nur Harianto, Lahir Yogyakarta 20 Januari 1969, alamat Yogjakarta
4. Sugianto, lahir Medan 8 September 1968, alamat Komplek Tamora Elok Nomor 19 Dusun 3 Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang
5. Fransiskus Subihardayan, lahir di Sleman 24 Januari 1993, alamat Tegal Boyan Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Hingga saat ini menurut Tubuh, Tim SAR gabungan masih mencari 4 korban lainnya dengan menyisir sekitar penemuan Frans. Tim SAR juga belum menemukan puing-puing heli yang kemungkinan terjun ke Danau Toba.
Penemuan tersebut memperkuat dugaan, heli jatuh ke Danau karena, Senin siang kemarin, menemukan kursi heli yang dipastikan bagian dari heli naas tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, korban selemat itu diketahui bernama Fransiskus Subihardayan. Korban yang merupakan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta
MEDAN, WOL – Tim SAR pencarian helikopter jatuh di Danau Toba, hari ini, Selasa (13/10) menemukan seorang korban selamat sekitar pukul 13.12 WIB di perairan Onan Runggu Kabuapten Samosir sekitar 2 mil laut dari Posko Utama Tim SAR di Onan Runggu.
Korban selamat Fransiskus Subihardayan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta operator helicopter EC 130 yang hilang di Danau Toba, Minggu (11/10) dalam perjalanan ke Kuala Namu Deli Serdang.
Menurut Direktur Polisi Air Polda Sumut Komisaris Besar Tubuh Musyareh kepada Waspada Online, siang ini, korban ditemukan di sela-sela eceng gondok di pinggiran Danau Toba di Desa Onan Runggu, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir Sumatera Utara.
Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Onan Runggu untuk pertolongan pertama. “Saat ini, korban dirawat di Puskesmas Onan Runggu,” katanya.
Menurut saksi mata, kondisi korban dalam keadaan lemah dan nyaris mulai membiru diduga karena kedinginan. Korban bertahan di eceng gondok yang memang banyak ditemukan di pinggiran Danau Toba.
Dengan penemuan tersebut, dipastikan bahwa heli carteran tersebut dipastikan jatuh ke Danau Toba sesuai dengan keterangan sejumlah saksi mata warga Onan Runggu dan nelayan sekitar Danau Toba, Minggu siang.
Menurut Kombes Tubuh, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap empat penumpang lain, termasuk pilot helikopter tipe EC-130 PK-BKA tersebut.
Heli naas tersebut hilang kontak dalam perjalanan Samosir tujuan Bandara Kuala Namu Deli Serdang, Minggu setelah mengantar keluarga Simbolon ke Desa Sihotang Samosir.
Helikopter tersebut terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematang Siantar menuju Bandara Kuala Namu Deli Serdang. Namun pesawat dengan tipe EC-130 PK-BKA yang dipiloti Hari Purwantono hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kuala Namu.
5 penumpang termasuk pilot adalah:
1. Pilot, Kapten Teguh Mulyatno, lahir di Solo 3 Juli 19690, alamat Komplek Villa Asean Pondok Cabe Tanggerang
2. Crew Enginering, Hari Purwantono lahir Bandung 3 November 1958 alamat Komplek Villa Asean Pondok Cabe Tanggerang
3. Nur Harianto, Lahir Yogyakarta 20 Januari 1969, alamat Yogjakarta
4. Sugianto, lahir Medan 8 September 1968, alamat Komplek Tamora Elok Nomor 19 Dusun 3 Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang
5. Fransiskus Subihardayan, lahir di Sleman 24 Januari 1993, alamat Tegal Boyan Purwomartani Kalasan Sleman Yogyakarta.
Hingga saat ini menurut Tubuh, Tim SAR gabungan masih mencari 4 korban lainnya dengan menyisir sekitar penemuan Frans. Tim SAR juga belum menemukan puing-puing heli yang kemungkinan terjun ke Danau Toba.
Penemuan tersebut memperkuat dugaan, heli jatuh ke Danau karena, Senin siang kemarin, menemukan kursi heli yang dipastikan bagian dari heli naas tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, korban selemat itu diketahui bernama Fransiskus Subihardayan. Korban yang merupakan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta
0 Comments