SOLUSI GENERASI ANAK BANGSA

MASA DEPAN ANAK INDONESIA

Koordinator Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, menegaskan apabila orangtua di Indonseia tidak mempersiapkan pertumbuhan dan pendidikan karakter sang buah hati secara matang, maka Bumi Pertiwi tercinta ini akan menjadi bangsa yang terus terjajah.

Erlinda menuturkan, seorang anak merupakan tunas bangsa yang dapat membawa negara ini ke puncak kejayaan. Namun apabila itu tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, bukan suatu yang mustahil bakal menjadi ancaman suatu bangsa untuk menuju ke titik paling bawah atau terporosok.

“Anak-anak jika tidak disiapkan karakter mental dan pengetahuannya, kita akan menjadi bangsa-bangsa dalam tanda kutip terjajah dengan modern.

Apabila, lanjut dia, itu benar terjadi, maka pekerjaan-perkerjaan yang merupakan sebuah pengambil keputusan di Tanah Air bakal diambil alih oleh seseorang dari luar negeri. Hal itu disebabkan putra-putri Indonesia tak mampu bersaing dengan sekumpulan bangsa asing yang terus mendatangi Indonesia untuk meraup kekayaan di Bumi Pertiwi.

“Penjajahan modern itu semua pekerjaan pengambil kebijakan dan profesional itu bukan dipegang anak bangsa, tapi dipegang oleh warga negara asing yang bekerja di Indonesia,” imbuhnya.

Oleh karena itu, orangtua memiliki peran sentral untuk mencari minat dan bakat seorang anak dalam menentukan masa depannya nanti. Sebab, mereka merupakan garda terdepan dalam membentuk karakter sang buah hati ke arah yang lebih baik.

“Termasuk PR (pekerjaan rumah) terpenting adalah menyiapkan dan memfasilitasi anak-anak kita ini minat dan bakat mereka, serta tumbuh kembang mereka,” pungkasnya.