Sekitar 2.200-an warga Kabupaten Bantul sampai pagi ini masih bertahan di tempat pengungsian. Mereka belum bisa pulang ke rumahnya, karena genangan air di kediaman mereka masih belum surut.

"Ada sekitar 2.200-an warga yang mengungsi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto saat dihubungi Rabu (29/11/2017).

Dwi belum bisa memprediksi sampai kapan mereka akan bertahan di tempat pengungsian. Karena cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung di sejumlah tempat.

"Kondisi cuaca masih seperti itu, tetapi yang jelas kami mengupayakan masyarakat aman, nyaman," ungkapnya.

BPBD Bantul sendiri telah menyiapkan kebutuhan logistik buat ribuan warga yang bertahan di tempat pengungsian. Namun pagi ini pihaknya baru bisa mendistribusikan makanan sekedarnya ke masyarakat.

"Pagi ini kami masi akan mendistribusikan nasi kotak buat masyarakat (di pengungsian)," ucapnya.

Dwi melanjutkan, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul, total ada 167 titik bencana di seluruh wilayah. Bupati Bantul, Suharsono juga telah meningkatkan status tanggap darurat bencana di wilayah ini.

"Bapak Bupati (Bantul) hari ini sudah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Bantul, mulai tanggal 29 November sampai dengan 12 Desember," tutupnya.

Sebelumnya, Manager Pusdalops BPBD Bantul, Aka Lukluk Firmansyah kepada wartawan, Selasa (28/11) menyampaikan ada beberapa titik pengungsian di Bantul.

Di antaranya di Desa Sriharjo, Selopamioro, Karangtengah Kecamatan Imogiri, Desa Srimartani Kecamatan Piyungan, Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret), dan Desa Muntuk Kecamatan Dlingo. ( Detik.com)

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=536200776728504&id=100010157589332