Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akibat letusan Gunung Agung kembali diperpanjang hingga Kamis (30/11/2017) pukul 07.00 Wita.

Perpanjangan itu terhitung sejak Rabu (29/11/2017) pagi. Keputusan ini diambil setelah otoritas bandara bersama sejumlah pihak terkait mengadakan rapat evaluasi pada Rabu pukul 01.00 Wita.

Keputusan ini dituangkan dalam NOTAMR A4274/17 AD CLSD DUE TO AGUNG VOLCANIC ASH. "Dengan pertimbangan ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran vulcanic ash ke arah barat daya atau mengarah ke Bandara Ngurah Rai sesuai dengan plotting ASHTAM, maka Notam Closed Bandara akan dilanjutkan hingga 24 jam ke depan," kata Arie Ahsanurrohim, staf Humas PT Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai, melalui siaran persnya, Rabu pagi.

Adapun Meteorological Watch Office telah menerbitkan berita untuk penerbangan sesuai informasi pengamatan dari VA Advisory Darwin, yaitu bahwa semburan abu vulkanik dari Gunung Agung telah mencapai ketinggian 25.000 kaki (sekitar 7.620 meter) bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 knots dan masih mengarah ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Sebelumnya diberitakan, penutupan bandara sudah dilakukan sejak Senin (27/11/2017). Dengan perpanjangan penutupan ini, dapat dipastikan sejumlah penerbangan terdampak.

"Sekitar 430 penerbangan yang terdampak, dengan rincian internasional 195 dan domestik 235 penerbangan," ujar Arie. ( Kompas)

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=536192773395971&id=100010157589332